26 Okt 2014

Cara sederhana menilai MOAT di dalam dunia saham

,
Moat, dalam bahasa Indonesia berarti parit. Jaman dahulu pembangunan parit merupakan salah satu strategi dari Kerajaan untuk melindungi Kerajaannya dari musuh jika dalam keadaan bahaya, semakin lebar parit tersebut semakin sulit musuh untuk bisa memasuki area Kerajaan, apalagi jika lebar parit tersebut melebihi jangkauan kuda, hampir dipastikan musuh harus bekerja double extra keras untuk bisa menembus Kerajaan. 
Dengan kata lain, semakin lebar parit semakin besar peluang Kerjaan tersebut untuk bisa mempertahankan posisi keunggulan Kerajaan.

Parit di sekeliling Kastil Kerajaan

Dengan analogi tersebut, Warren Buffet menggunakan kata MOAT sebagai ukuran keunggulan kompetitif perusahaan didalam dunia bisnis. Sama seperti parit yang semakin lebar semakin menguntungkan Kerajaan, keunggulan kompetitif perusahaan yang semakin lebar akan membuat semakin sulit para pesaingnya untuk melampaui, bahkan jika hanya sekedar menyamai.

Lalu bagaimana kita bisa menilai sebuah MOAT perusahaan yang sepertinya cukup subjektif penilaiannya? Penulis memiliki cara sendiri menilai moat perusahaan, pertama adalah dengan analisa kemungkinan kebangkrutan (bankcrupt probability) dengan Altman Z-Score karena menurut penulis jika perusahaan memiliki kemungkinan kebangkrutan yang di nilai aman, maka perusahaan memiliki kans bertumbuh dan berkembang dengan lebih mudah dan aman. Salah satunya adalah free cash flow yang positif, DER yang dibawah 1 dan net working capital yang positif. 

Hal kedua yang akan penulis bahas sebagai cara termudah dan sederhana dalam menilai MOAT adalah dengan melihat brand awareness atau keunggulan merek. Seperti yang penulis coba kutip: Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003: 180)

Untuk itu penulis melakukan studi kecil-kecilan nan sederhana terhadap jumlah penjualan harian empat merek obat pusing dan flu terpopuler yang diproduksi oleh dua perusahaan yang listing di bursa. Yang memang keduanya bersaing semenjak dahulu, yaitu Tempo Scan Pasific (TSPC) dan Daria Varia (DVLA) dengan masing - masing produknya: Bodrex, Oskadon (TSPC) dan Neozep, Decolgen (DVLA).

Studi dilakukan dalam 5 hari (Rabu - Minggu) di 5 toko yang berbeda, 2 lokasi Alfamart dan 2 lokasi Indomart di area Pondok Bambu hingga Raden Inten, Duren Sawit Jakarta Timur. Studi ditujukan untuk menilai brand awareness ke empat produk untuk hasil di tahun 2014.

Hasilnya sebagai berikut:


Bisa disimpulkan, dengan cara yang sederhana ini Bodrex memimpin pasar penjualan obat pusing dan flu di daerah Pondok Bambu, Duren Sawit. Lalu apakah penelitian ini mewakili seluruh pangsa pasar? untuk validasi penelitian kita membandingkan langsung dengan tingkat penelitian teratas yang dilakukan oleh Majalah Marketing dan Frontier Consulting Grup di dalam Top Brand Award (klik untuk detail)


Hasil dari Top Brand Award menunjukkan Bodrex Flu dan Batuk adalah merek teratas dalam kategori Obat Flu dan juga merek teratas dalam kategori Obat Sakit Kepala. Bandingkan dengan merek Neozep dan Decolgen yang ada di peringkat 5 dan 6 untuk kategori Obat Flu dan tidak masuk sama sekali di dalam kategori Obat Sakit Kepala. Di runut kebelakang, ternyata hasil ini tidak berbeda jauh dengan hasil Top Brand 2013.

Dari hasil ini, kita bisa menyimpulkan bahwa di tahun 2013-2014 Tempo Scan Pasific lebih mampu untuk meningkatkan kekuatan merek Bodrex nya untuk bisa bertahan 2 tahun berturut-turut merajai pangsa pasar obat flu dan batuk juga obat sakit kepala sehingga TSPC bisa kita simpulkan memiliki MOAT yang lebih lebar dibanding pesaingnya dalam 2 tahun ini dan berpotensi untuk mempertahankan di tahun-tahun berikutnya. 

Yang perlu kita ingat bahwa pangsa pasar obat flu dan batuk fungsi dan kandungannya tidak jauh berbeda antar masing-masing merek, karena hasil dari obat-obat tersebut tergantung dari kondisi dan kecocokan antar individu. Sehingga brand awareness murni diciptakan atas asas persaingan merek, penguatan sisi marketing, iklan dan promo.

Dengan penelitian yang sederhana ini, anda semua bisa memperkirakan apakah perusahaan yang anda pilih sahamnya saat ini sudah memiliki MOAT yang baik, coba sekali sekali pergi ke Alfamart atau Indomart ataupun Giant dan Carrefour lalu adakan survey ke pembeli, lebih prefer mana antara snack Taro atau Chitato, sabun mana yang lebih laku antara Lifeboy dan Pantene. Ataupun survey di kompleks anda merek mobil atau motor yang paling banyak, lalu cari nama distributor dan pembiayaan merek motor tersebut.

Dari hal sederhana ini, anda semua bisa memperkirakan MOAT atau keunggulan kompetitif perusahaan tersebut, selanjutnya hasil penelitian anda bisa anda pakai untuk meningkatkan keyakinan anda sebelum melakukan stock-picking dan juga valuasinya.

Selamat mencoba

Salam Invest!
Penulis     


1 komentar: