Menghitung Harga Wajar Saham dan Nilai Intrinsik

,
Perhitungan harga wajar saham dilakukan setelah kita mengetahui saham apa yang lolos pada seleksi awal (silahkan baca dulu di: Seleksi Saham Unggulan). Perhitungan harga wajar saham atau valuasi saham dilakukan dalam tahap sebagai berikut :

1. Menentukan profil saham emiten

Profil disini mencakup:
  • Nilai PER
  • Nilai PBV
  • Nilai Rata-rata pertumbuhan laba selama 5 tahun terakhir (Average Growth Rate)
  • Nilai EPS di setahunkan = Laba bersih kuartal terakhir / Jumlah saham beredar. Jika laporan keuangan yang anda dapatkan adalah laporan keuangan kuartal 1, maka nilai EPS x 4 / 1, jika kuartal 2 maka EPS x 4 / 2, jika kuartal 3 maka EPS x 4 / 3, jika kuartal 4 maka EPS x 4 / 4 
  • Dividen yang dibagikan tahun terakhir, lalu dihitung dividen payout ratio atau ratio nilai dividen dengan laba bersih perusahaan. Dividen Payout Ratio = Dividen / Laba bersih
  • Nilai Risk Premium, saat ini untuk Indonesia mayoritas memakai angka 12.88%. Anda bisa download di sini.
Anda bisa mendapatkan profil saham emiten dengan mengakses laporan keuangan emiten di Bursa Efek Indonesia dengan Klik Disini atau Reuters dan juga Bloomberg. Jika anda ingin lebih lengkap biasanya anda perlu jasa berbayar semacam Stockbit atau FT.com

2.  Menghitung EPS next year

EPS next year adalah nilai EPS yang diharapkan (ekspektasi) di tahun-tahun mendatang dengan memperhitungkan persentase pertumbuhan laba perusahaan. 

EPS year+1 = EPS year0 + (EPS year0 x Growth Rate), kita ambil asumsi growth rate 15% sehingga:


EPS year 0 adalah EPS saat ini yang ada di laporan keuangan sedangkan EPS y10 adalah EPS prediksi pada tahun ke 10, demikian selanjutnya..

Total EPS adalah jumlah total EPS dari tahun 1 (y1) hingga tahun ke 10 (y10)

3. Menghitung prediksi harga saham tahun ke 10

Dengan mempertimbangkan PER pada saat ini kita memprediksi nilai saham pada tahun ke 10 dengan mengalikan EPS y10 dengan PER, sehingga harga saham y10 = EPS y10 x PER

4. Menghitung prediksi total Dividen hingga tahun ke 10

Kita asumsikan perusahaan selalu membagi dividen dengan persentase yang sama setiap tahunnya hingga tahun ke 10 maka kumulatif Dividen yang kita terima di tahun ke 10 adalah Total Dividen = Dividen Payout Ratio x Total EPS

5. Menghitung Total harga saham di tahun ke 10

Total harga saham di tahun ke 10 = Harga saham tahun ke 10 + Total Dividen

6. Menghitung Harga Wajar Saham saat ini

Harga wajar saham saat ini kita cari dengan cara perhitungan mundur setelah kita bisa memprediksi berapa harga saham di tahun ke 10. Jelas sekali metodenya karena dari awal kita memprediksi berapa laba bersih per saham / EPS di masa mendatang.

Harga saham y9 (Price y9) = Price y10 
                                      (1+Risk Premium %)

Risk premium merupakan nilai resiko yang diperhitungkan akibat terjadinya inflasi, suku bunga bank dan juga kondisi moneter per masing-masing negara, sehingga membagi dengan risk premium di harapkan imbal hasil yang di dapat setidaknya sama dengan nilai risk premium tersebut 

Rumusnya menjadi:


Rumus dari harga wajar saham sudah selesai, namun belum cukup sampai disitu. Kita juga harus memperhitungkan berapa nilai sebenarnya dari saham tersebut dengan memperhitungkan ekuitas. Nilai sebenarnya dari saham disebut juga Instrinsik Value. Sehingga rumus Intrinsik Value menjadi:

Intrinsik Value = Fair Value y0 + Equity per share

7. Menghitung Margin of Safety

Margin of Safety (MOS) adalah tingkat keamanan yang terdapat dalam harga saham saat ini berbanding nilai intrinsiknya.

MOS = Intrinsik Value - Price y0 x 100%
                           Price y0

Secara umum, persentase pemakaian minimal nilai Margin of Safety dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
  1. Nilai 10% - 20%, digunakan untuk perusahaan big-cap (papan atas), biasanya banyak terdapat dalam lingkup LQ-45. Untuk perusahaan diluar LQ-45 sebaiknya memiliki rata-rata pertumbuhan laba 3 tahun terakhir diatas 20%. 
  2. Nilai 21% - 40%, digunakan untuk perusahaan kelas menengah dengan pertumbuhan laba 3 tahun terakhir dibawah 20% dan diatas 10%.
  3. Nilai > 40%, digunakan untuk perusahaan kecil dan juga perusahaan dengan pertumbuhan laba dibawah 10%. 
Salam Investasi