18 Okt 2014

Cash Flow - Jaminan Kesehatan Perusahaan

,
Metode Cash Flow (Cash Flow Method) adalah salah satu metode valuasi saham dengan melihat kesehatan keuangan perusahaan, apakah perusahaan memiliki arus kas yang cukup baik untuk melaksanakan operasionalnya dan juga hutang yang dapat di tolerir sehingga dapat terus memberikan keuntungan bagi perusahaan dan bagi pemegang saham tentunya.



Itulah mengapa Metode Cash Flow bagi penulis merupakan penentu Jaminan Kesehatan Perusahaan, karena dengan metode inilah kita dapat secara mudah dan cepat menilai apakah perusahaan yang akan kita beli sahamnya memiliki kondisi keuangan yang baik ataukah sebaliknya.

Mari kita lihat laporan keuangan salah satu perusahaan raksasa di sektor consumer : Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP):


Secara singkat Arus Kas dapat dibagi menjadi tiga bagian:

1. Arus Kas dari Aktifitas Operasi, Arus Kas yang di peroleh dari aktifitas pendapatan dari penjualan produk dan bunga di kurangi pengeluaran selama aktifitas berlangsung diantaranya pembelian barang dan bahan baku dari produsen, pembayaran gaji karyawan, pajak, bunga dan lain-lain.

2. Arus Kas dari Aktifitas Investasi, disebut juga Capital Expenditure (CAPEX) atau belanja modal. Belanja modal dibagi menjadi dua, pertama yaitu penambahan aset seperti pembelian lahan, pembangunan pabrik baru, pengadaan mesin produksi, pembelian armada dll yang digunakan sebagai sarana produktif, dan yang kedua adalah penambahan modal asosiasi.
Arus Kas ini haruslah lebih kecil dari Kas Operasi, jika lebih besar artinya ada masalah pada Kas Operasi, seperti adanya kenaikan harga bahan baku, meningkatnya beban gaji karyawan dan sebagainya yang harus diteliti lebih lanjut.
Selisih antara Kas Operasi dengan CAPEX disebut juga dengan Free Cash Flow atau Arus Kas BebasSemakin besar Free Cash Flow maka semakin besar pula dana yang bisa dicadangkan oleh perusahaan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan ataupun dalam membayar hutang jangka pendek.

3. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan, yaitu kas yang dihasilkan dari beragam pendanaan seperti hutang bank dan juga setoran modal oleh pemodal non pengendali yang juga bisa digunakan untuk aktifitas-aktifitas produktif lainnya.

Kita lihat, ICBP memiliki Arus Kas Operasi yang positif, dimana pemasukan dari penjualan produknya lebih besar daripada pengeluaran kepada pemasok dan juga gaji karyawan. Hal ini adalah sinyal kuat untuk perusahaan consumer goods bahwa perusahaan memiliki penjualan yang sangat bagus dengan pengendalian biaya yang juga kuat.

Bagaimana dengan CAPEX, kita lihat bahwa pembiayaan modal digunakan untuk pembelian aset tetap, dan kemudian pemberian modal kepada anak perusahaan (entitas asosiasi) yang mana keuntungan dari anak perusahaan biasanya mempengaruhi keseluruhan posisi keuangan perusahaan tersebut.

Terakhir adalah Free Cash Flow. Rumus Free Cash Flow = Kas Operasi - CAPEX
Dan Free Cash Flow didapat sebanyak 802 milyar rupiah atau setara 74.50% dari belanja modalnya.

Dari ketiga hal tersebut bisa kita simpulkan bahwa ICBP dikategorikan perusahaan yang sehat dan kuat secara financial, mampu memenuhi belanja modal dan juga sangat dimungkinkan perusahaan memiliki ruang yang cukup besar untuk expansi dan men-sejahterakan karyawannya.

Kami mulai saat ini akan sangat mempertimbangkan kesehatan keuangan perusahaan terutama Free Cash Flow setiap perusahaan yang akan valuasi sahamnya sebagai bagian strategi bottom-up stock picking

Salam Investasi

2 komentar:

  1. Pak, bagaimana menghitung arus kas bebas pada perusahaan asuransi? Apakah penempatan kas pada deposito dan obligasi juga dihitung sebagai capex? thx atas responnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sederhananya adalah dengan mengurangi total kas operasi dengan total kas bersih dari aktifitas investasi (bukan hanya dengan belanja aset/modal seperti perusahaan non-keuangan) karena didalam neraca tersebut terdapat deposito, saham dan obligasi baik pembelian maupun penjualan karena tiga hal itu termasuk jenis investasi lancar.
      Capex sendiri tetap pada pengertiannya sebagai belanja modal, artinya pengeluaran dana untuk membiayai aset tetap yang digunakan kemudian sebagai aktifitas operasi. Sedangkan deposito/obligasi maupun saham adalah aktifitas investasi sehingga tidak bisa di lebur secara langsung
      Salam

      Hapus