18 Nov 2014

Wika Beton (WTON) Dan Prospek Infrastruktur Indonesia

,
Wika Beton (WTON) merupakan anak perusahaan dari Wijaya Karya (WIKA) yang khusus di bentuk sebagai penyedia material pekerjaan sipil dan infrastruktur seperti spun pile (PC Pile), beton pracetak untuk jalan raya / tol, perumahan, gedung, high-class project seperti proyek energi minyak dan gas, kelautan, jembatan dan juga rel kereta api.

Prospek Infrastuktur Indonesia

Berbicara tentang WTON maka tak bisa lepas dari rencana pemerintahan baru di era kabinet kerja saat ini dimana infrastruktur menjadi bagian pokok dari sembilan visi dan misi presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla (baca: Misi Pemerintahan: Infrasturktur). Saat ini Indonesia masih berada pada posisi ke 8 dari 10 besar negara di kawasan Asia dari sisi infrastruktur.

Hal ini menimbulkan wacana untuk membangun infrastruktur secara komprehensif dan hal ini tertera di dalam visi dan misi kabinet kerja  Jokowi-JK sejak kampanye. Dimana  infrastruktur menjadi target prioritas.


Pada target pembangunan infrastruktur tahap 2 program MP3i, target infrastruktur di Indonesia mencapai total 856.5 milyar dollar AS pada 2030, naik 1024% dalam waktu 16 tahun atau sekitar 64% per tahun dan target terbesarnya ialah pada infrasturktur kereta api dan jalan.

Key Performance Indicator target Infrastruktur. Sumber: Data BAPPENAS
Dari tabel di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa target kabinet ke depan fokus pada pembenahan infrastruktur jalan dan kereta api. Dimana target pembangunan jalan raya nasional (termasuk tol) sepanjang 5200 km dengan target waktu tempuh meningkat rata-rata menjadi 67 km/jam dari saat ini 38 km/jam. Dan pengembangan Kereta Api nasional dengan penambahan 1660 km jalur KA (sepanjang Jakarta - Surabaya bolak-balik ditambah Jakarta - Cirebon)

Dari target yang super-special ini, perusahaan-perusahaan infrastruktur khususnya BUMN akan menjadi tumpuan dari pemerintah dalam merealisasikan target kinerja nya. Sehingga perusahaan seperti BUMN dan anak usahanya di hadapkan pada prospek yang menjanjikan disamping juga persaingan yang luar biasa.

Bagaimana posisi WTON?

Pencapaian WTON hingga tahun 2013 lalu adalah yang terbaik di bidangnya dengan merebut market share produsen beton pracetak hingga 42% di seluruh Indonesia. Dengan kata lain, WTON memiliki posisi di dalam persaingan usaha paling menjanjikan. Dengan kata lain: Market Leader.


Sebagai anak perusahaan dari salah satu perusahaan BUMN konstruksi terbaik, WTON memiliki jaringan yang luas dan sangat leluasa untuk melakukan berbagai ekspansi. Pada tahun 2014 ini saja, WTON sudah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia dan akan terus naik (lihat tabel di bawah, masih ada status pabrik in progress di beberapa kota besar), di tambah dengan jalur distribusi di seluruh Indonesia

Kinerja

Melihat kinerjanya, harus di akui bahwa WTON adalah yang terbesar di bidangnya. Pendapatan terus meningkat selama 6 tahun terakhir (terbesar adalah konsumsi tiang pancang - spun pile) di ikuti oleh laba bersih. Kenaikan laba bersih nya sendiri sebetulnya tidak meningkat signifikan, hanya 15% dari periode yang sama tahun 2013. Namun laba WTON tercatat konsisten dengan rata-rata kenaikan laba 27% per tahun


Tiang pancang (spun pile) sebagai Kontribusi terbesar pendapatan WTON 

Yang menarik adalah konsistensi ROE di sekitar angka 28%, angka yang sangat baik. Dan hal ini di dukung oleh hutang yang cukup rendah. Tercatat DER pada saat tulisan ini dibuat berada pada angka 0.25x, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya hutang WTON adalah nol rupiah.

Grafik ROTC yang sejajar dengan ROE menandakan perusahaan ini tidak memiliki hutang

Kinerja yang cukup baik dan pertumbuhan yang konsisten sayang nya tidak di imbangi oleh perolehan arus kas operasi yang positif. Untuk periode ini, arus kas operasi WTON tercatat minus 184 milyar, di tambah lagi dengan ekspansi bisnisnya yang agresif menyebabkan free cash flow minus 484 milyar. Sekilas memang cukup mengkhawatirkan.

Namun meskipun lini bisnis WTON berbeda dengan perusahaan kontraktor semacam WIKA. WTON memiliki tipe cash flow yang kurang lebih sama dengan induknya yaitu arus kas operasi selalu positif di akhir tahun (WTON positif dalam 3 tahun terakhir).

Ini di akibatkan  time flow kontraktor, dimana hampir selalu terdapat lebih banyak pembayaran yang di terima oleh perusahaan di akhir tahun akibat milestone kontrak ataupun penundaan pembayaran dari pelanggan (biasanya perusahaan kontraktor BUMN mengejar habis-habisan pembayaran dari pelanggan di medio Oktober - Desember sebagai bahan laporan akhir tahun atau window dressing). So, kami tidak khawatir untuk laporan arus kas nya selama kinerjanya masih mencatat hasil yang bagus seperti sekarang.

Valuasi

PER WTON di harga terkahir tulisan ini dibuat berada pada angka 32.19x dan PBV di angka 4.52. Rasio ini menandakan harga saham WTON dihargai di harga premium (mahal), meskipun begitu saham WTON sudah naik luar biasa hampir 100% sejak IPOnya di awal tahun ini. Hal yang wajar karena WTON memang bukan perusahaan kelas teri, tapi market leader dalam bidangnya.

Kesimpulan

Dari sisi harga memang WTON bukanlah saham kelas bawah ataupun menengah, namun merupakan kelas atas, bahkan bisa di sejajarkan dengan induknya: WIKA. Sehingga cukup sulit untuk sekedar membayangkan saham WTON terdiskon banyak.

Bahkan di awal IPOnya, saham WTON yang saat itu di harga 590 pun sudah cukup mahal. Tapi ekspektasi pasar selalu lebih tinggi dan hari ini harga sahamnya menyentuh angka 1200.

Saham WTON yang meningkat luar biasa sejak IPO

Apakah saham WTON akan lebih tinggi lagi?

Dari prospek Infrastruktur yang telah di bahas di atas, saham WTON merupakan saham kategori growth investing dimana kita tidak melihat dari harga saat ini tapi lebih kepada prospek jauh ke depan. 

WTON merupakan produsen pendukung utama dalam sektor infrasturktur yang menjadi target utama pemerintah kedepan. Ditambah lagi dengan realisasi kenaikan harga bbm subsidi yang nantinya akan di alihkan kepada berbagai proyek infrastruktur, saham WTON adalah salah satu yang kami rekomendasi sebagai saham investasi jangka panjang.

Salam Investasi

6 komentar:

  1. Dear Pak

    Menurut Anda untuk investasi jangka panjang lebih memilih WTON atau WIKA.

    Thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya prefer WTON, silahkan baca portfolio terakhir kami: http://srimayainvestment.blogspot.com/p/blog-page.html

      Hapus
  2. Porto 2015 agak janggal dibanding porto Sept 2014 Pak.

    http://srimayainvestment.blogspot.com/2014/10/portfolio-saham-september-2014.html

    Di porto Sept 14 harga BBRI avg 10602, sementara porto 2015 price paid BBRI 3825
    juga di porto 14 Sept tidak ada emiten UNVR yang dibeli th 2008 dan ASGR beli th 2013

    Mungkin saya yang salah. CMIIW

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul pak, saya yang salah waktu membentuk portfolio september 2014 lalu, krn di portfolio sept'14 itu sy memasukkan portfolio pribadi saya termasuk account utk trading dan blum di monitor via yahoo finance. Maklum sy memakai 2 account. Sekarang sy lebih merapikan administrasi. Thx koreksinya

      Hapus
  3. Maaf OOT.

    Kriteria apa Bapak akan menjual investasi-nya. Misal EPS menurun dll atau gimana. Saya lihat belum dibahas di blog.

    Thanks

    BalasHapus
  4. Sebetulnya tidak ada kriteria khusus wktu menjual saham, prtama ya stndart saja klo dirasa keuntungan sdh cukup, %nya tak terbatas plus operating margin yg mulai mnurun, detailnya boleh jg di bahas di blog. Thx pak

    BalasHapus