6 Des 2014

United Tractor (UNTR) : Siap Turun Gunung

,
UNTR, siapa pun pasti sudah mengenal bahwa itu merupakan kode emiten dari United Tractor atau di dalam dunia industri lebih populer dengan UT. Salah satu anak perusahaan Astra yang bergerak dalam bidang industri alat berat dan juga kontraktor pertambangan. Sekedar informasi, UNTR merupakan penyumbang kedua terbesar bagi pendapatan Astra International sendiri dengan menyumbang 27% dari total pendapatan Astra yang sebesar 150 trilyun pada kuartal III 2014 ini.



Beroperasi sejak tahun 1972, UNTR merupakan emiten yang di cukup segani di BEI, dengan tiga lini utama bisnisnya: Alat berat melalui andalannya KOMATSU, kontraktor pertambangan dengan ujung tombaknya PAMA Persada dan pertambangan batubara melalui aksi akuisisi PT Turah Turangga Agung memiliki kapitalisasi pasar saat ini yang sebesar 66.7 trilyun dan merupakan jajaran 10 besar emiten di BEI, ditambah lagi melihat kinerjanya yang sudah teruji dalam jangka waktu yang panjang dan solid.

Grup Astra mengakuisisi perusahaan tersebut pada pertengahan 1992 setelah sebelumnya UNTR tidak menunjukkan kinerja yang ekspansif. Astra yang saat itu sedang mencari peluang di bidang alat berat dan pertambangan segera menjadi pemegang saham terbesar, bahkan hingga 50% lebih. Yang menarik adalah dibalik alasan Astra ngebet dengan UNTR pada waktu itu ialah kas hutangnya yang nol tetapi memiliki aset alat berat yang mumpuni. Komatsu, Tadano dan Bomag merupakan merek-merek alat berat jempolan yang dimiliki UNTR hingga kini.

Kebetulan penulis pernah bekerja di bidang konstruksi yang bersinggungan langsung dengan UNTR untuk pembelian dan penyewaan alat berat. Hasilnya penulis cukup terkesan dengan marketnya yang komplit, pre-order sales hingga after-sales servicenya.

Kinerja

Satu-satunya tekanan yang dialami oleh UNTR ini ialah keterlibatan secara langsung di dalam dunia pertambangan batubara, seperti kita tahu bersama bahwa harga batubara yang masih anjlok terus menerus tentu menekan pendapatan UNTR itu sendiri sebagai kontraktor batubara (bukan pemilik batubara) dan inilah yang menyebabkan mengapa saham UNTR terus turun dalam setahun terakhir ini.

Tapi..ternyata pendapatan UNTR sebagai kontraktor batubara melalui anak usahanya PT Pama Persada justru meningkat 11% dari kuartal III 2014. Hal yang menarik sebab harga batubara dunia belumlah kembali sehat. Lalu mengapa demikian? Satu yang pasti, pertama adalah produksi tambang PAMA yang berhasil digenjot hingga meningkat 16% dan kedua adalah melemahnya nilai rupiah terhadap dollar, dimana PAMA melakukan kontrak dalam nilai US dollar sedangkan biaya operasional dalam bentuk rupiah.

'Target' menjadi kata kunci Astra dalam hal ini, sehingga pastilah saat ini dan kedepannya, setoran UNTR ke induk harus digenjot dengan berbagai cara dan ini otomatis didapat dari peningkatan kinerja dan penghematan.


Yang menurun adalah kontribusi pada bisnis alat beratnya yang menurun sedikit dari 8,484 trilyun menjadi 8,440 trilyun alias hanya turun 44 milyar rupiah. Toh, Komatsu sampai saat ini tetap merupakan market leader di dunia heavy vehicle.


Ready to Back

Revenue / Pendapatan UNTR agaknya tengah mengalami titik turn-around dari tahun 2013 ketika pendapatan turun akibat kekagetan pasar merespon anjloknya harga batubara. Inilah kekuatan dari grup Astra yaitu cepat belajar. Ketika paham bahwa performanya bisa terpengaruh kembali, UNTR segera menggenjot performa dalam jumlah produksinya di bawah PAMA dan..kemudian menjadikan aset batubara dibawah Tuah Turangga, Prima Multi Mineral dan Asmin Bara Bronang sebagai bahan cadangan. So, ketika harga batubara kembali membaik, aset cadangan sebesar lebih dari 300 ton ini akan berbicara banyak.


Melihat UNTR, kita harus melihat grafik EPS, karena mengakomodir laba bersih dan jumlah saham. Dengan jumlah saham beredar yang tetap sama, terjadi penurunan laba bersih pada tahun 2012 dan 2013 yang lagi-lagi..karena harga batubara yang anjlok. 2014 menjadi titik balik pembuktian bahwa UNTR adalah perusahaan cerdas yang cepat belajar.

DER UNTR tercatat aman, dengan angka di kisaran 0.10x ekuitasnya, dengan kata lain UNTR berbisnis dengan hutang yang minimal. lalu bagaimana dengan cash-flownya?

Mari kita lihat neraca keuangan UNTR:


Dengan posisi UNTR sebagai merket leader, kinerja manajemen yang mumpuni terlihat jelas pada positifnya angka free cash flow bahkan lebih dari 2x-nya belanja modalnya. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah current ratio (CR), karena dengan Net working capital yang besar, maka seharusnya CR bisa lebih dari 2. UNTR perlu melihat ulang kewajiban lancarnya yang angkanya cukup besar. Namun selain dari itu, angka 1.84 adalah angka yang sudah sangat bagus.

Valuasi Saham

Mungkin jika kita perhatikan, saham UNTR yang turun terus sejak 2012 hingga saat ini belum menunjukkan trend naik. So, apakah saat ini sudah murah? Sebelum menjawab perlu ingat kembali bahwa saham UNTR adalah saham perusahaan kelas premium utama yang kinerja sahamnya merupakan cerminan kinerja perusahaan sesungguhnya. Sehingga tanpa melihat murah atau mahal pun, selama kinerja dan hutangnya di angka yang bagus, maka UNTR layak beli. Namun sebagai value investing kita tetap harus melihat valuasi sahamnya bukan?.

PER UNTR di harga 17,700 saat ini sebesar 13.83x dan PBV diperdagangkan sebesar 1.72x. Kedua angka itu adalah angka yang sudah sangat menarik alias MURAH. Namun perlu dilihat lagi bahwa dengan PER diangka 13.83x maka angka RORE yang sebesar 7.23%  masih di bawah BI rate, sehingga mungkin sedikit sabar menunggu adalah pilihan terbaik. RORE menjadi di atas BI rate adalah pada harga 17,000 dan saat itu mungkin anda akan rebutan dengan banyak investor yang sudah lama mengincar akibat membaca artikel ini.


Wow, melihat tabel diatas, Margin of safety UNTR sebesar 77% adalah luar biasa, bayangkan ketika satu tahun lagi harga UNTR melesat menjadi 31,000. Sebagai catatan. tanpa melakukan penambahan saham beredar, saham UNTR turun dari titik tertingginya di 33,000 alias sahamnya menyesuaikan dengan harga wajarnya dan juga kinerjanya.

Akuisisi ACSET Indonusa

Sadar bahwa semua lini bisnisnya bergantung kepada komoditas, sedangkan prospek paling menjanjikan dari pemerintahan Jokowi-Jk adalah infrastruktur. Maka UNTR segera merespon dengan diversifikasi usaha ke bidang konstruksi infrastruktur dengan mengakuisisi Acset Indonusa, salah satu perusahaan kontraktor yang saat ini proyek terbarunya yaitu penyelesaian TCC Batavia dan proyek pembangunan Silo pabrik semen di Pontianak.

Akuisisi ACST dengan nilai cukup wajar membawa UNTR ke tahap selanjutnya dari sejarah perusahaan, walaupun..beberapa proyek ACST bukanlah tipe proyek besar yang nilainya di atas 500 milyar, namun kinerja ACST terus mengalami peningkatan baik revenue maupun laba bersihnya. Bukan hanya itu saja, ACST tercatat hanya memiliki DER sebesar 0.3x ekuitas. Satu-satunya PR UNTR adalah memperbaiki sisi free cash flow dari ACST yang selalu negatif dalam 2 tahun terakhir. Tapi toh...Astra Grup amatlah canggih soal masalah ini.

Langkah Investor

Lalu bagaimana sebaiknya? Penulis merekomendasikan anda untuk koleksi UNTR untuk jangka panjang, penulis sendiri pun tidak kuat melihat MOS UNTR yang sebesar itu setelah melihat kinerjanya yang sudah mulai meningkat dan mulai mengoleksi di harga 17,700 kemarin. Jika toh sahamnya turun terus, angka 17,000 akan menjadi bottom fishing pointnya sehingga strategi average down di sarankan secara bertahap untuk UNTR. Jika pada laporan tahunan nanti ternyata UNTR mengalami peningkatan laba total, maka jangan segan-segan untuk memborong sahamnya. Selanjutnya? keep till end and sleep well.

Hasil akhir analisa saham UNTR 

Salam Investasi

2 komentar:

  1. UNTR mantab hu, ane tidur nyenyak dari nih saham..target 2-5 tahun cukup

    BalasHapus
  2. UNTR sudah terbukti pak ryo!, saya mengikuti blog ini dan langsung membeli UNTR ktika tulisan ini diposting, krn sebelumnya sy masih ragu krn terkait harga coal. Ternyata bisnis srvicenya masih yahud mskipun lapkeunya gak gitu bagus di Q115.
    Sudah berkali2 saya beli UNTR ini dan skrg kumulatif keuntungan saya sudah lbih dari 15% (krn ada cutlossnya juga ehehe)

    BalasHapus