29 Sep 2014

PT Trans Power Marine, Tbk (TPMA) - Agresif di Lautan

,
PT Trans Power Marine dengan kode TPMA adalah perusahaan jasa pelayaran yang melayani pengangkutan material barang curah khususnya Batubara dari sumber tambang ke end user atau konsumen menggunakan Tug Board (Kapal Tunda), Tongkang dan Crane Barge. Didirikan tahun 2005 TPMA hingga saat ini telah memiliki armada yang cukup mumpuni yaitu 33 Tug Board, 31 Tongkang dan 2 unit Crane Barge. 


Banyak hal yang menarik dari TPAM dilihat dari laporan keuangan dan tahunannya, salah satunya adalah angka di bawah ini: 


Aset yang bertumbuh 64.57% dan pendapatan yang tumbuh 18,41% di tahun 2012 hingga 2013. Mengapa menarik? Tentu saja menarik, karena pertumbuhan itu tercatat di saat harga batubara sebagai komoditas utamanya sedang mengalami kejatuhan. Dimana mayoritas saham perusahaan batubara yang menjadi klien TPMA ikut anjlok, salah satu klien yang terbesar adalah PT Adaro Indonesia dan PT Jorong Barutama Greston.

Mengapa demikian, ada tiga hal yang patut di catat, yang pertama adalah strategi perusahaan untuk diversifikasi komoditas angkutan non batubara. Tercatat bahwa TPMA telah melakukan kontrak jangka panjang hingga tahun 2023 dengan perusahaan kayu PT Korintiga Hutani untuk jasa pengangkutan woodchip (serpih kayu) dan juga dengan PT Krakatau Steel untuk pengangkutan Spong Rotary Kiln, terlihat bahwa strategi ini cukup berhasil, dimana TPMA bisa meminimalkan resiko terhadap turunnya harga batubara.
Kedua adalah strategi memperbanyak Transhipment, yaitu proses pemindahan komoditas (batubara, cargo, dll) dari kapal tongkang ke kapal besar (mother vessel) yang dilakukan di tengah laut, keuntungannya adalah jarak yang lebih pendek karena transhipment melibatkan 2 kapal sehingga terjadi penghematan biaya bahan bakar dan biaya sewa kapal, ditambah juga kondisi cuaca tidak terlalu berpengaruh karena jarak yang pendek.
Transhipment
Ketiga adalah karena klien TPMA merupakan end user atau konsumen akhir sehingga fluktuatif harga komoditas tidak terlalu berpengaruh sepenuhnya karena harga komoditas ditanggung langsung oleh si konsumen, tidak membebani apapun kepada si penyedia jasa pengangkutan.

Yang menariknya lagi TPMA ini cukup agresif dalam melakukan penambahan armada, di tahun 2013 saja terdapat penambahan 12 unit Tug Board, 8 unit tongkang dan 2 unit crane barge yang semuanya merupakan realisasi dari capital expenditure hasil dari dana IPO (Penawaran Saham Perdana) yang didapat di Februari tahun 2013. Sehingga bisa dikatakan bahwa TPMA merupakan perusahaan yang sedang giat dalam ber-ekspansi.

Lebih menariknya lagi jika menelaah laporan keuangannya, disitu tertulis beban biaya sewa kapal sebesar 124 Milyar. untuk apa TPMA menyewa kapal? bukankah TPMA memiliki armada sendiri. Kita baca di laporan tahunannya, disitu dilaporkan bahwa terjadinya sewa kapal karena peningkatan permintaan yang cukup tinggi sehingga kapal yang dimiliki tidak / kurang mencukupi untuk memenuhi permintaan. Hal yang menarik sebab bagaimanapun perusahaan perkapalan, jika permintaan melebihi armada nya maka bisa dikatakan perusahaan ini sangat agresif, expansif dan laku, karena biasanya pemilik armada selalu berhitung dengan cermat untuk setiap pengangkutan bahkan tak jarang sepi order karena tidak setiap waktu terdapat permintaan pengangkutan.
Meskipun hasil yang perlu dicermati ialah meningkatnya hutang akibat biaya sewa, karena sangat jarang biaya penyewaan kapal dilakukan dengan sistem cash to cash

Screening Saham

Mari kita lihat apakah TPMA lolos dalam screening saham.
1. Revenue, Net Earning dan Equity

*Data 2014 dari LK kuartal 2 disetahunkan
Revenue meningkat setiap tahunnya dengan rata-rata 38.27% sehingga jelas TPMA merupakan perusahaan yang agresif. Yang mengagetkan adalah laba bersih senantiasa meningkat dengan rata-rata 81.05%!, jelas bukan angka yang main-main. Mari kita check kembali di data historis, ternyata peningkatan laba terbesar terjadi di 2014 ini, di kuartal kedua saja angkanya sudah mencapai 91.2 milyar hampir menyamai laporan laba bersih tahun 2013 setahun penuh sebesar 97.7 milyar.
Jika laporan keuangan 30 Juni 2014 diperbandingan mengacu ke periode yang sama di 30 Juni 2013 maka laba bersih meningkat 59.28%. So, jika performa pendapatan dan keuangan tetap solid dipertahankan oleh manajemen, maka di akhir tahun labanya di prediksi menjadi 182.4 milyar atau meningkat 86.69%.

Bagaimana dengan ROE nya? dengan Revenue, equity dan laba bersih yang sangat bagus, maka ROE sangat wajar berada di angka 33.50% (di setahunkan) atau 27.47% rata-rata dari tahun 2010.


Valuasi Saham

Setelah lolos screening saham, maka kita meluncur ke valuasi saham untuk mencari harga wajarnya dan prediksi ke depan.
1. Growth Rate. Karena rata-rata earning rate di atas 15%, maka Growth Rate kita ambil angka 15%
2. Risk Premium = 12.88%
3. Liabilitas jangka pendek = 440.38 milyar, Liabilitas jangka panjang = 550.65 milyar
4. DER = 1.18x
5. Stock Criteria

6. Stock Valuation
7. Fair Value

Di angka fair value yang sekitar 1014, harga TPMA yang saat ini berkisar 370 terdiskon 174%. Satu hal yang perlu di waspadai namun juga satu sisi menjadi hal yang menarik adalah kondisi liabilitas jangka panjang yang sebesar 2.99% di atas laba bersih nya. Dimana hampir semuaya di dapat dari pinjaman bank namun merupakan pinjaman sehat karena di gunakan sebagai belanja modal (capex). Diantaranya sebagai biaya pembelian armada, bahan bakar dan juga biaya - biaya pelabuhan yang cukup tinggi.

Bisnis Pelayaran kedepan

Untuk hal ini, penulis sempat berdiskusi dengan beberapa pengusaha kapal dan juga karyawan nya bahwa bisnis pelayaran adalah bisnis yang menjadi prioritas di pemerintahan mendatang dengan konsep Pendulum Nusantara (Baca: Apa itu Pendulum Nusantara?)

Konsep ini menekankan efektifitas dan efisiensi pada biaya logistik sehingga menjadi lebih murah dan efektif. Yang tentunya dapat menekan biaya administrasi yang jumlahnya bisa mencapai 60% dari total biaya perkapalan. Apalagi negara Republik Indonesia ini adalah negara kepulauan sehingga sistem transportasi kapal jelas menjadi primadona sepanjang masa.

Grafik pertumbuhan volume perdagangan laut
Perkembangan komoditas perdagangan nonmigas dan pertambangan

So, dengan harga saham yang terdiskon cukup bagus, performa perusahaan yang cukup solid dan bergerak dalam bisnis pelayaran yang termasuk didalam fokus pemerintah, maka TPMA menjadi target yang baik di dalam investasi jangka panjang. Ya karena volume saham yang diperdagangkan tidak terlalu banyak - 2.6 milyar lembar menyebabkan TPMA agak kurang likuid untuk jangka pendek.

Disclaimer on
Salam Investasi

   

6 komentar:

  1. Selamat Malam Pak,bagaimana Prospek TPMA setelah harga minyak merosot semenjak tulisan Bapak dibuat tentang artikel TPMA..? Apakah Valuasi tetap di harga Rp.1014,- / lembar ? Terima kasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siang pak, utk valuasi harus di kroscek kembali pada laporan tahunan TPMA 2014 (mngkin belum kluar) apakah laba nya naik atau turun. TPMA bisnisnya lebih banyak ke sektor batubara dan trans shipment cargo ketimbang hulu migas spt Wintermaar, dan menurut insider pemain coal, production flow batubara tetap normal cenderung naik meskipun harganya sedang jatuh. TPMA kan supporting, jdi tdk pngaruh scra lgsg ke pendapatannya.

      Hapus
  2. Terima kasih Pak,Semoga saja di 2014 laporan keuangan sangat baik sekali mengingat di Q3 saja sudah melonjak begitu banyak.,terlebih TPMA tidak pengaruh dalam MIGAS.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya pak, kita tunggu lapkeunya, bukan hanya TPMA tapi juga emiten2 perkapalan lainnya.
      terima kasih sudah berkunjung

      Hapus